Humans are unique creatures because they have sense and mind. Two-way communication can be done, and various expressions can be seen. For me, a smile is like a supply of energy in carrying out my work when we greet each other while smiling. Although I know, we can’t make everyone smile or laugh.
Let me introduce myself; My name is Windi Liani Bukit. I am a native of the Karo Batak, North Sumatra. I live nomadic life because I like to meet new people and have a unique atmosphere. From birth to high school graduation, I lived in North Sumatra, but after graduating from high school, I continued my studies in North Sulawesi. (The only reason I don’t want to choose a university close to my family). Because I like challenges, I try to work while studying by becoming a game facilitator and guide at one of the travel agents in North Sulawesi, Eastindo Travel. Not only that, but I also participated in several campus organizational activities to fill my vacant time. But don’t worry, I could pass my college years by graduating in less than four years with grades that I think are pretty proud.
After graduating, I was immediately accepted to work at the Masarang Foundation on wildlife conservation programs at the Tasikoki Wildlife Rescue Center. Caring for the environment has been ingrained in me since I was little because I participated in scouting activities at school, was a district representative, and won several competitions on campus. I joined a nature lover’s organization. But to plunge directly into the world of environmental conservation is so spectacular for me. Tasikoki taught me the natural work environment and introduced me to people who hope for the environment. I tried various fields there, such as helping veterinarians, making enrichment activities, observing wildlife behavior, communicating with parties related to Tasikoki, managing social media, helping volunteer activities. Create and prepare activities at Tasikoki. All the basics I have found in Tasikoki. But I still need more things from a different point of view, so I continue my schooling at the university of IPB to take a master’s degree.
The next adventure I want to explore is the island of Java as a densely populated island, and an intense world of work makes me challenged when I see the extent of my development. That’s why I applied to LFP to become an education staff at LFP to pursue my field. It is also interesting because it is hard to find some NGOs to hire education officers. I was an education scholar. I am currently in the final stage of postgraduate IPB and working as an EPROO (Education Public Relations and Outreach Officer). I still feel field because I’ve never been focused on Me. But I liked it because I was really in the world of education where I met children, met residents, made friends, and told stories. I am pleased because LFP taught me many things about teaching and community empowerment. Every day is so exciting because our location is close to the community makes me always enthusiastic to see children walking and greeting every day. Don’t worry, guys. I also fill my energy by sleeping all day on my weekends, hehe.
I can’t wait to see how far I can grow with LFP, who always guides me in everything I want to do. Therefore, don’t forget to continue to monitor LFP’s social media to find out more.
Manusia adalah mahluk yang sangat unik karena memiliki akal dan pikiran. Komunikasi dua arah bisa dilakukan serta berbagai macam ekspresi dapat dilihat. Bagi saya senyuman seperti suplai energi dalam menjalani pekerjaan saya ketika kami melakukan tegur sapa sembari melontarkan senyuman. Walaupun saya sadar kita tidak bisa mebuat semua orang tersenyum ataupun tertawa.
Perkenalkan Saya Windi Liani Bukit. Saya suku asli dari Batak Karo, Sumatera Utara. Saya hidup berpindah-pindah atau nomaden karena kegemaran saya bertemu dengan orang baru dan suasana baru. Dari lahir hingga lulus SMA saya tinggal di Sumatera Utara tetapi begitu lulus SMA saya melanjutkan kuliah ke Sulawesi Utara. (Alasannya hanya satu saya tidak ingin memilih universitas yang dekat dengan keluarga Saya). Karena saya suka tantangan saya mencoba bekerja sambil kuliah dengan menjadi fasilitator game dan guide di salah satu travel agent di Sulawesi Utara yaitu Eastindo Travel. Tidak hanya sampai disitu saya juga mengikuti beberapa kegiatan organisasi kampus untuk mengisi waktu lowong saya. Tapi tenang saja, Saya dapat melewati masa kuliah saya dengan lulus kurang dari 4 tahun dengan nilai yang menurut saya cukup membanggakan.
Setelah lulus Saya langsung diterima bekerja di Yayasan Masarang dengan fokus program konservasi satwa liar di Tasikoki wildlife rescue center. Peduli terhadap lingkungan memang sudah tertanam dalam diri saya sejak dari kecil karena saya mengikuti kegiatan pramuka waktu disekolah dan pernah menjadi perwakilan kabupaten dan menang dalam beberapa lomba tentang lingkungan, serta waktu di kampus saya mengikuti oraganisasi pecinta alam. Tetapi untuk terjun langsung ke dalam dunia konservasi lingkungan yang begitu spektakular bagi Saya. Tasikoki mengajarkan saya lingkungan kerja yang sebenarnya dan mempertemukan saya dengan orang-orang hebat yang menaruh hatinya untuk lingkungan. Saya mencoba berbgai bidang disana seperti membantu kegiatan dokter hewan, membuat enrichment, mengamati perilaku satwa liar, berkomunikasi dengan pihak-pihak ang terkait dengan Tasikoki, mengelola sosial media, membantu kegiatan volunter. Membuat dan mempersiapkan kegiatan di tasikoki. Semua dasar telah saya temukan di tasikoki. Tapi tetap saja Saya masih membutuhkan hal yang lebih lagi dai sudut pandang yang berbeda sehingga saya melanjutkan sekolah saya di IPB university untuk mengambil gelar master.
Petualangan berikutnya saya ingin mencoba berpetulang di pulau jawa sebagi pulau yang padat penduduk dan dunia kerja yang begitu intens membuat saya tertantang untuk mencobanya sembari melihat sejauh apa perkembangan diri saya. Oleh karena itu saya mendaftar ke LFP untuk menjadi staff edukasi di LFP untuk menekuni bidang saya sesungguhnya yang adalah seorang sarjana pendidikan. Saat ini saya sedang berada ditingkat akhir di pacasarjana IPB dan bekerja sebagai EPROO (Education Public Relation and Outreach Officer). Saya masih merasa gugup karena saya belum pernah fokus dalam bidang Saya. Tapi ternyata saya menyukainya, karena saya benar-benar berada di dunia pendidikan yang bertemu dengan anak-anak kecil, bertemu dengan warga lokal bersilaturahmi dan bercerita. Saya sangat senang karena LFP mengajari saya banyak hal tentang dunia pendidikan dan pemberdayaan terhadap masyarakat. Setiap hari begitu mendebarkan karena lokasi kami yang berada dekat dengan masyarakat membuatku selalu penuh dengan semangat meihat anak-anak berjalan bertegur sapa setiap hari. Don’t worry guys, I also fill my energy with slept a whole day in my weekend,hehe.
Tidak sabar melihat sejauh apa saya berkembang dengan LFP yang selalu membimbing Saya disetiap hal yang ingin dilakukan. Oleh karena itu jangan lupa untuk terus pantau sosial media LFP ya untuk tau lebih lanjut.