Di antara banyak penyebab penggundulan hutan, adalah pertanian dan perluasan kota yang terbesar. Kegiatan-kegiatan ini sangat merusak habitat yang memerlukan keanekaragaman hayati untuk bertahan hidup dengan mempengaruhi pergerakan populasi hewan, meningkatkan risiko kepunahan, peningkatan angka kematian, peningkatan stres psikologis, dan perubahan wilayah jelajah. Kasihan ya nasib hewan-hewan tersebut? Kita dapat membantunya dengan membuat jembatan kanopi loh! Apa sih jembatan kanopi itu? Simak ulasan berikut ya!
Mengapa kita harus turun tangan?
Habitat hutan tropis di Indonesia termasuk yang paling cepat berkurang, dan Indonesia adalah salah satu negara yang mengalami penurunan dengan kehilangan kawasan hutan tahunan terbesar. Telah kehilangan 90% vegetasi alaminya terutama karena pertanian, pulau Jawa juga ditandai dengan populasi manusia yang tinggi, salah satunya adalah pulau Jawa mencakup 7% luas daratan Indonesia namun menampung 58% populasi. Meskipun banyaknya hutan yang hilang, banyak spesies endemik yang masih ada di pulau ini, menjadikannya kasus yang menarik untuk dikaji potensi masa depan pulau-pulau lain di Indonesia. Salah satu tipe habitat yang menyediakan rumah bagi terancam spesies endemik adalah agroforestri, yang meliputi sekitar 17% lahan pertanian di dunia pulau. Teknik agroforestri utama yang digunakan di Jawa disebut talun atau “kebun”, dimana petak tanaman diselingi dengan semak dan spesies pohon asli lainnya. Praktek agroforestri ini memungkinkan spesies untuk mengakses habitat yang terhubung melalui serangkaian pagar tanaman, namun satwa liar mungkin masih memiliki kesulitan melintasi lahan pertanian yang terletak di antara baris pertanian ini.
Apa itu jembatan kanopi buatan?
Penggunaan jembatan kanopi buatan dapat membantu mengurangi efek fragmentasi habitat dan meningkatkan konektivitas kanopi untuk mamalia dan burung. Penelitian ini dilakukan di lingkungan agroforestri di kabupaten Garut, Jawa Barat, Indonesia, yang mengalami fragmentasi habitat yang signifikan akibat pertanian skala kecil. Dalam penelitian ini, 10 jembatan kanopi dipasang dan dimonitor menggunakan perangkap kamera antara tahun 2017 dan 2019. Lima jembatan menggunakan selang air dan lima jembatan menggunakan selang karet. Hasil penelitian menunjukkan bahwa selang air digunakan oleh musang palem Jawa sebanyak 938 kali, sedangkan musang pelanduk Jawa menggunakan selang air sebanyak 1079 kali dan jembatan karet sebanyak 358 kali. Setidaknya 19 spesies lain juga menggunakan jembatan tersebut untuk menyeberang atau bertengger. Penelitian ini menyimpulkan bahwa bahan yang relatif sederhana dan hemat biaya dapat digunakan untuk mengurangi efek fragmentasi habitat. Selain itu, penggunaan perangkap kamera direkomendasikan untuk memantau efektivitas intervensi ini.
Apa sih fungsinya?
Jembatan kanopi dapat memiliki fungsi yang signifikan pada kehidupan sehari-hari masyarakat sekitar, baik secara langsung maupun tidak langsung. Berikut beberapa cara di mana jembatan kanopi dapat mempengaruhi kehidupan sehari-hari masyarakat:
- Pariwisata dan Ekonomi: Jembatan kanopi yang terletak di daerah pariwisata atau area alam yang indah dapat menarik wisatawan dan meningkatkan potensi ekonomi lokal. Wisatawan yang datang untuk melihat jembatan kanopi dapat memberikan dampak positif pada industri pariwisata, termasuk pendapatan dari akomodasi, makanan dan minuman, serta penjualan produk lokal.
- Pendidikan dan Kesadaran Lingkungan: Jembatan kanopi dapat menjadi sumber pendidikan dan kesadaran lingkungan bagi masyarakat sekitar. Melalui papan informasi, pemandu wisata, atau program edukatif, masyarakat dapat belajar tentang ekosistem yang ada di sekitar jembatan kanopi, pentingnya konservasi alam, dan perlindungan satwa liar. Hal ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pelestarian lingkungan dan mempromosikan perilaku yang lebih ramah lingkungan.
- Konektivitas Sosial dan Infrastruktur: Jembatan kanopi dapat memperkuat konektivitas sosial antara komunitas lokal yang mungkin terpisah karena fitur alam, sungai, atau hutan. Dengan jembatan kanopi, akses ke wilayah sekitar menjadi lebih mudah, memungkinkan interaksi antara penduduk setempat, perdagangan, dan pertukaran budaya. Selain itu, jembatan kanopi juga dapat memfasilitasi akses ke layanan dasar seperti pendidikan, kesehatan, dan transportasi.
- Keamanan dan Kesejahteraan: Jembatan kanopi yang dibangun dengan baik dapat meningkatkan keamanan dan kesejahteraan masyarakat sekitar. Misalnya, jika terdapat sungai yang harus dilewati, jembatan kanopi dapat mengurangi risiko kecelakaan atau bahaya terkait air. Selain itu, jembatan kanopi juga dapat memberikan akses yang lebih mudah ke sumber daya alam seperti hutan, tanaman obat, atau sumber air bersih.
- Identitas Lokal dan Kepemilikan: Jembatan kanopi yang menjadi ikon atau simbol suatu daerah dapat membangkitkan rasa identitas lokal dan kebanggaan masyarakat sekitar. Masyarakat dapat merasa memiliki jembatan kanopi sebagai bagian dari warisan budaya dan alam mereka, yang dapat memperkuat ikatan sosial dalam komunitas.
Dengan demikian, jembatan kanopi dapat berdampak secara positif pada kehidupan sehari-hari masyarakat sekitar melalui pengembangan pariwisata, pendidikan lingkungan, konektivitas sosial, akses ke layanan dasar, keamanan, dan identitas lokal. Namun, penting untuk memperhatikan aspek pembangunan yang berkelanjutan dan melibatkan partisipasi masyarakat dalam perencanaan dan pengelolaan jembatan kanopi agar manfaatnya dapat dirasakan secara adil dan berkelanjutan.
Sejak publikasi penelitian ini, LFP telah mendukung pemasangan jembatan kanopi in both Bangladesh and Thailand. In Bangladesh, LFP have supported the Bangladesh Slow Loris Research & Conservation Project and Plumploris e.V to install and monitor canopy bridges in Taman Nasional Satchari. Jembatan-jembatan ini membantu mengurangi kejadian tabrakan lalu lintas dan kukang Bengal (Nycticebus bengalensis) serta satwa liar asli lainnya. In Thailand, the Love Wildlife Foundation
Referensi: