Hello everyone! I’m Ranti, a Biology student from ITB, class of 2021. I recently completed my internship (volunteering) at the Little Fireface Project, and it was an amazing experience!
Although my academic background is in ecology, my fieldwork experience has been quite limited. Prior to this, I had hardly ever conducted in situ or nighttime observations except during college activities. Therefore, volunteering at the Little Fireface Project (LFP) was a new and remarkable experience for me. It’s said that you’re not a true LFP volunteer until you’ve done nighttime observations!
Nighttime observations in the cold and quiet gardens were both thrilling and enjoyable (and made me sleepy too). For the first time, I saw Javan slow lorises in their natural habitat. Their behavior was absolutely adorable! They constantly munched on red Calliandra flowers wherever they went. One of the lorises, named Crackers, even fell from branches several times in his excitement to reach the red Calliandra flowers. Moreover, they were very active, causing the observers to struggle as they had to navigate through chayote fields to keep up with them. Despite being called “slow lorises,” their movements were anything but slow, especially when traversing the chayote fields!
During my internship at LFP, I also had the opportunity to participate in LFP campaign at Garut Town Square alongside the Pusat Konservasi Elang Kamojang. Through this event, I experienced LFP’s efforts to educate the general public about javan slow lorises and wildlife conservation. The local community’s response was quite positive, and I hope this marks a promising start for the conservation of Javan slow lorises and other endangered wildlife.
For me, the village of Cipaganti was very charming, and the residents were incredibly friendly. The LFP staff and trackers welcomed my friends and me warmly. It wasn’t hard for me and my friends to get along with the staff, since they were so nice to us. Over time, funny and silly stories about our nighttime observations became our daily conversation topics. Whether it was the antics of the slow lorises or the experiences of the observers and trackers, there was always an interesting story to share after each night’s observations. Being part of LFP was an unforgettable experience for me. I hope to have the chance to reunite with the Little Fireface Project in the future and continue contributing to the conservation of Javan slow lorises!
Halo semuanya! Saya Ranti, seorang mahasiswi Biologi dari ITB 2021. Saya baru saja menyelesaikan magang (volunteer) saya di Little Fireface Project, dan menurut saya adalah sebuah pengalaman yang mengesankan!
Meskipun saya merupakan mahasiswi dengan basis ilmu ekologi, pengalaman bekerja di lapangan yang saya miliki masih belum cukup. Sebelumnya, saya hampir tidak pernah melakukan pengamatan in situ dan pengamatan malam jika bukan karena kegiatan kuliah. Dengan demikian, dengan magang di LFP menjadi pengalaman baru bagi saya yang sangat mengesankan. Harus dikatakan, bukan volunteer LFP namanya jika belum pernah melakukan pengamatan malam!
Pengamatan malam di tengah kebun yang dingin dan sepi menjadi suatu hal yang menegangkan dan menyenangkan (serta membuat ngantuk) secara bersamaan. Untuk pertama kalinya, saya melihat kukang jawa secara langsung di habitat aslinya. Menurut saya, tingkah laku para kukang Jawa tersebut sangat menggemaskan! Mereka selalu melahap kaliandra merah hampir dimanapun mereka pergi. Salah satu kukang, Crackers namanya, jatuh beberapa kali dari dahan saking semangatnya menggapai bunga kaliandra merah. Selain itu, mereka sangat aktif bergerak, sehingga para observer selalu kesulitan karena harus menembus perkebunan labu siam untuk menyamakan langkah dengan para kukang. Walaupun mereka dinamai “slow loris”, rupanya langkah mereka tidak lambat–terutama ketika mereka berjalan di perkebunan labu!
Sewaktu saya melakukan magang di LFP, saya juga berkesempatan untuk mengikuti kegiatan campaign LFP di Alun-alun Garut, bersama dengan Pusat Konservasi Elang Kamojang. Melalui kegiatan tersebut, saya turut merasakan usaha LFP untuk memberikan edukasi kepada masyarakat umum mengenaik kukang jawa dan konservasi satwa liar. Respon masyarakat setempat cukup bagus, sehingga saya berharap dapat menjadi awal yang baik untuk konservasi kukang jawa ataupun satwa liar yang terancam lainnya.
Bagi saya, Desa Cipaganti sangat asri dan warganya sangat ramah. Para staf dan tracker di LFP juga menyambut saya dan teman-teman saya dengan sangat baik. Tidak sulit bagi saya dan teman-teman saya untuk berbaur dengan para staf karena mereka sangat merangkul kami. Setelah beberapa waktu, cerita lucu dan konyol mengenai pengamatan malam sepertinya selalu menjadi bahasan kami sehari-hari. Baik kelakuan kukang jawa maupun pengalaman observer dan tracker, selalu ada cerita menarik sepulang pengamatan malam yang masing-masing lakukan.
Sebuah pengalaman yang sulit terlupakan bagi saya untuk pernah menjadi bagian dari LFP. Semoga di lain kesempatan, saya dapat berjumpa lagi dengan Little Fireface Project!