During the pandemic, we paused our weekly Nature Club sessions due to safety concerns. But now that we have entered the “new normal” and having moved to a new research station, we have reopened Nature Club. Nature Club activities are held twice a week on Wednesdays and Fridays. The first seven sessions of Nature Club have been designed by an undergraduate student from IPI Garut University as part of their undergraduate thesis research.
Nature Club is aimed at children aged 9-12 years because most of the children at that age can read and write. Although in fact in the introductory session there were also children under the age of nine who came to take part in the activity. But we still allow them to participate in these activities, not wanting to discourage them from learning together even though our team must be flexible to be able to run the program while taking care of the youngest children. The focus of the Nature Club material is to introduce endemic animals in Java, especially slow lorises. We introduced different animals with photos and posters. The subsequent activities will include playing games, campaigning, watching documentaries, and going to the field to see wild slow lorises. The effectiveness of the Nature Club sessions will be assessed through the emotions that the children show in each activity they participate in whether it is happy, sad, afraid, laughing, and so on, to see their engagement in learning activities.
Selama pandemi, kami menghentikan sesi mingguan Nature Club kami karena masalah keamanan. Tapi sekarang kita telah memasuki “normal baru” dan pindah ke stasiun penelitian baru, kami membuka kembali Nature Club. Kegiatan Nature Club diadakan dua kali seminggu pada hari Rabu dan Jumat. Tujuh sesi pertama Nature Club telah dirancang oleh seorang mahasiswa sarjana dari IPI Universitas Garut sebagai bagian dari penelitian tesis sarjana mereka.
Nature Club diperuntukkan bagi anak-anak usia 9-12 tahun karena sebagian besar anak-anak pada usia tersebut sudah bisa membaca dan menulis. Meski sebenarnya dalam sesi perkenalan ada juga anak-anak di bawah usia sembilan tahun yang datang untuk mengikuti kegiatan tersebut. Namun kami tetap mengizinkan mereka untuk mengikuti kegiatan tersebut, tidak ingin menyurutkan mereka untuk belajar bersama walaupun tim kami harus fleksibel untuk bisa menjalankan program sambil mengasuh anak bungsu. Fokus materi Nature Club adalah mengenalkan satwa endemik di Jawa khususnya kukang. Kami memperkenalkan hewan yang berbeda dengan foto dan poster. Kegiatan selanjutnya antara lain bermain game, kampanye, menonton film dokumenter, dan turun ke lapangan melihat kukang liar. Keefektifan sesi Nature Club akan dinilai melalui emosi yang ditunjukkan anak-anak dalam setiap aktivitas yang mereka ikuti baik itu senang, sedih, takut, tertawa, dan sebagainya, untuk melihat keterlibatan mereka dalam kegiatan belajar.