Our research site is located in Cipaganti Village. Most of the Cipaganti Village area is a plantation area. In this village we can find an endemic nocturnal primate that is threatened with extinction, namely the Javan Slow Loris (Nycticebus javanicus). The Javan slow loris is one of nine types of slow loris that we can only find on the island of Java. These slow lorises have a very high adaptability, so they can survive from forests to plantations. The Javan slow loris in Cipaganti Village are mostly found in plantation areas with fragmented habitat conditions.
One of the Little Fireface Project’s missions is to apply the agroforestry or garden-talun method on plantations in Cipaganti Village to maintain a balance between land use by the community and minimize habitat disturbance for the wild animals that live there. The application of this method is one of the efforts to reforest wildlife habitat, especially the Javan slow loris which is an arboreal animal that utilizes tree canopy connections to move places. In addition, this garden-talun method can reduce the risk of erosion or landslides because the density of this vegetation prevents rainwater from falling directly to the soil surface and the roots of the sturdy vegetation can stabilize water flow and maintain soil conditions.
Our efforts to realize agroforestry in Cipaganti Village plantations are by inviting and planting woody sapling in their plantation areas. We got a very good response from the people of Cipaganti, namely enthusiasm in reforesting the plantation area of Cipaganti Village. We have made progress on this agroforestry starting in 2014, and so far we have planted more than 10,000 woody tree seedlings, ranging from quail wood, suren, avocado, manglid, jiengjen and many more. Our series of tree seedlings begins with distributing tree seeds to farmers, then we will monitor the progress of tree seedlings that have been planted with the farmers who own the garden. And besides that, we routinely carry out socialization to raise public awareness of the importance of the balance of the ecosystem that has taken care of us all until now.
Situs penelitian kami terletak di Desa Cipaganti. Sebagian besar wilayah Desa Cipaganti merupakan kawasan perkebunan. Di Desa ini kita dapat menemukan primata nokturnal endemik yang terancam punah disana yaitu Kukang Jawa (Nycticebus javanicus). Kukang Jawa merupakan salah satu dari Sembilan jenis kukang yang hanya bisa kita jumpai di Pulau Jawa. Kukang ini memiliki daya adaptasi yang sangat tinggi, sehingga mereka dapat bertahan hidup mulai dari hutan hingga di perkebunan. Kukang Jawa di Desa Cipaganti banyak ditemukan di kawasan perkebunan dengan kondisi habitat yang terfragmentasi.
Salah satu dari misi Little Fireface Project yaitu menerapkan metode agroforestry atau kebun-talun pada perkebunan di Desa Cipaganti untuk menjaga keseimbangan antara penggunaan lahan oleh masyarakat dan meminimalisir gangguan habitat bagi satwa liar yang hidup disana. Penerapan meode ini merupakan salah satu upaya untuk mereboisasi habitat satwa liar, khususnya Kukang Jawa yang merupakan satwa arboreal yang memanfaatkan koneksi kanopi pohon untuk berpindah tempat. Di samping itu metode kebun-talun ini dapat mengurangi resiko terjadinya erosi atau tanah longsor karena kerapatan dari vegetasi ini mencegah air hujan jatuh langsung ke permukaan tanah dan akar-akar dari vegetasi yang kokoh dapat menstabilkan aliran air dan mempertahankan kondisi tanah.
Upaya yang kami lakukan untuk mewujudkan agroforestry atau talun di perkebunan Desa Cipaganti yaitu dengan cara mengajak sekaligus melakukan penanaman bibit pohon berkayu di area perkebunan mereka. Kami dapat respon yang sangat baik dari masyarakat Cipaganti yaitu antusiasme dalam mereboisasi area perkebunan Desa Cipaganti. Progres agroforestry ini telah kami lakukan dimulai pada tahun 2014, dan sampai saat ini kami telah menanam lebih dari 10.000 bibit pohon berkayu, mulai dari jenis kayu puyih, suren, alpukat, manglid, jiengjen dan masih banyak lagi. Rangkaian yang kami lakukan mengenai bibit pohon ini diawali dengan pembagian bibit pohon kepada para petani, selanjutnya kami akan memonitor perkembangan bibit pohon yang telah ditanam bersama para petani pemilik kebun tersebut. Dan disamping itu kami rutin melakukan sosialisasi untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat akan pentingnya keseimbangan ekosistem yang telah merawat kita semua sampai saat ini.