I was never diligent, never pushing myself to exceed my boundary, and was rarely putting my all to achieve things outside of my normalcy. After high school I felt a change of heart in how I see life because I was pushed outside of my comfort zone by circumstances. The adrenaline, anxiety and sleepless nights was not an easy process, but it was meaningful. Being forced to get out of the safety net is not at all a peaceful experience but indeed it is addicting for its rush and its positive result.
Joining Little Fireface Project (LFP) as an intern was not purely because of my hunger of knowledge, but also because I was craving for the rush and discomfort from struggling to adapt. I had learnt that the blues you feel is a sign of growing as an individual and for me, not feeling this for months is more restless than spending 6 hours at night observing a loris in the talun. Now that I am back to reality, I realize that I received more from Little Fireface Project (LFP) than what I bargained for.
This year I found myself to be more of a person who sets everything to plan and pushes oneself to the limit because now I am a step closer to really know what I want to pursue in life, and this would not have happened if I had not set my mind on LFP in 2019. It is exactly the push I needed to break my doubts and continue to move forward. A month of working under Fireface Project (LFP) is notable as one of my turning points in 2021.
Saya tidak pernah rajin, tidak pernah memaksakan diri untuk melampaui batas saya, dan jarang mengerahkan segalanya untuk mencapai hal-hal di luar batas normal saya. Setelah SMA saya merasakan perubahan hati dalam cara saya melihat kehidupan karena saya didorong keluar dari zona nyaman saya oleh keadaan. Adrenalin, kecemasan, dan malam tanpa tidur bukanlah proses yang mudah, tetapi sangat berarti. Dipaksa untuk keluar dari jaring pengaman sama sekali bukan pengalaman yang damai tetapi memang membuat ketagihan karena terburu-buru dan hasil positifnya.
Bergabung dengan LFP sebagai magang bukan semata-mata karena rasa lapar saya akan pengetahuan, tetapi juga karena saya mendambakan ketergesaan dan ketidaknyamanan karena berjuang untuk beradaptasi. Saya telah belajar bahwa rasa sedih yang Anda rasakan adalah tanda pertumbuhan sebagai individu dan bagi saya, tidak merasakan ini selama berbulan-bulan lebih gelisah daripada menghabiskan 6 jam di malam hari mengamati kukang di talun. Sekarang setelah saya kembali ke kenyataan, saya menyadari bahwa saya menerima lebih banyak dari LFP daripada yang saya tawar.
Tahun ini saya menemukan diri saya menjadi lebih dari orang yang mengatur segalanya untuk merencanakan dan mendorong diri sendiri ke batas karena sekarang saya selangkah lebih dekat untuk benar-benar tahu apa yang ingin saya kejar dalam hidup, dan ini tidak akan terjadi jika saya tidak menetapkan pikiran saya pada LFP pada tahun 2019. Ini adalah dorongan yang saya butuhkan untuk mematahkan keraguan saya dan terus bergerak maju. Sebulan bekerja di bawah LFP penting sebagai salah satu titik balik saya di tahun 2021